Image via tumblr
Bahu yang selama ini aku nanti
Membuat sandaran ku tak ingin henti
Bahu yang selalu memberikan rasa nyaman
Membuat sadaran ku merasa aman
Bahu yang kokoh sehingga mampu menopang kepalaku yang dipenuhi jutaan masalah
Membuat sandaran ku mampu melupakan lelah
Aku rindu bahu itu
Aku rindu bersandar hingga lupa waktu
Aku rindu meletakkan kepala ku di bahumu dan memejamkan mataku sejenak dikala itu
Bahu itu mampu membawaku ke dimensi yang penuh warna, damai, bahkan kesejukan hati yang ku dapati
Meski sudah cukup lama aku tidak lagi merasakan hal itu, namun aku masih bisa merasakannya sampai detik ini
karena memang hangatnya terasa hingga kerelung hati
Bahkan saat aku bersandar dibahu itu, rasanya aku tidak inginbangun dari sandaranku dan menghentikan waktu dalam sekejap menikmati ketentraman jiwa ini
Sangat ironis bukan.....
Hanya dengan sebuah bahu, aku bisa menyingkirkan kepenatan dalam pikiran, kegundahan dalam angan
Aku rindu bahumu, tak terkecuali dirimu
Aku rindu bahumu, tak terkecuali sandaran hangat itu
Aku rindu bahumu, tak terkecuali belaian lembutmu
Aku rindu, bahkan semua hal tentangmu
Kau tau....
Sekarang begitu banyak pikiran-pikiran yang mengganggu otakku
Lalu, kemana bisa aku temukan bahu itu dan melepaskan penatku....
Bahu itu sudah pergi. Bukan, maksudku dirimu
Kamu membawa bahu ternyaman itu untuk kusandarkan disaat kelelahan yang kudapati dihari-hariku dan kamu pula yang membawa bahu ternyaman itu untuk menjauhi kepalaku. mungkin tepatnya hatimu yang pergi
Kau tau....
Aku belum bisa menemukan bahu ternyaman itu hingga saat ini
Aku belum bisa menemukan pengganti bahumu
Dan artinya, aku belum bisa melepaskan jutaan pikiran yang mengerubungi otakku
Untukmu sang pemilik bahu ternyaman yang pernah aku sandarkan